6 Nov 2012

Tips Sukses Menjadi Wirausahawan Muda

Tips Sukses Menjadi Wirausahawan Muda

 

Tanggal 26-30 Maret 2012, Puskopdit Flores Mandiri kerja sama dengan VSO-Indonesia menyelenggarakan Pelatihan BIS (Business Information System) yang difasilitasi oleh Charlie Venture dibantu oleh Morris Mungai, keduanya sama-sama tenaga voluntir. Charlie, advisor BIS yang diperbantukan di Puskopdit Swadaya Maumere sedangkan Morris diperbantukan di lembaga pendidikan SMK Nagekeo di Mbay.
Selama kurang lebih lima hari, mereka memfasilitasi dengan metode teori dan praktek lapangan disertai metode diskusi yang tentu tidak membosankan peserta. Peserta yang dilibatkan adalah para calon fasilitator BIS yang dipersiapkan secara khusus agar mereka mampu membantu anggota koperasi kredit mulai melakukan wirausaha, mampu membuat proposal usaha dan perencanaan bisnis baik pribadi maupun kelompok.
Kegiatan pelatihan ini akan ditulis berseri setiap hari  untuk memberikan gambaran lengkap kepada pembaca atau aktivis koperasi kredit yang tidak mengikuti secara langsung namun penting untuk meningkatkan atau membangkit jiwa wirausaha dalam diri pribadi maupun kelompok terutama koperasi kredit dengan harapan bisa meminimalisir kredit macet di dalam gerakan koperasi kredit.
Charlie Venture membuka session ini dengan pertanyaan menggelitik para peserta. Peserta pelatihan ada 25 orang dan berapa yang memiliki usaha. Dari 25 peserta yang ikut pelatihan hanya 2 orang yang sudah mulai melakukan usaha sendiri. Pertanyaan lebih jauh dari Charlie untuk menggugat jiwa wirausaha para peserta pelatihan, “Bagaimana kita bisa menjadi fasilitator BIS jika kita sendiri tidak memiliki usaha?”
Untuk berwirausaha biasanya kesulitan pada awal memulainya. Orang menjadi sulit untuk memulai usaha karena cara berpikir. Ada yang berpikir positif dan ada yang berpikir negatif. Ciri-ciri orang berpikir negatif adalah tidak menarik, tidak laku, mutu jelek, gagal dan rugi sementara ciri-ciri orang berpikir positif adalah produk menarik, kualitas istimewa, pembeli puas, sukses dan untung. Cara berpikir akan menentukan untuk memulai usaha dan bertekun untuk terus mengembangkannya.
Untuk menjadi wirausahawan muda sukses perlu menerapkan 5 D secara konsisten yakni: Dream (wirausaha sukses memiliki impian dan visi yang jelas tentang masa depan bisnisnya, tulislah impian bisnis dan ditempel pada dinding rumah), Deciveness (wirausaha sukses memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan untuk memulai usaha),  Doers (mulai melakukan tidak hanya berbicara: Nato, No action, talk only), Determination (melaksanakan kegiatan bisnis dengan perhatian dan tidak mudah menyerah meski ada banyak tantangan), Dedication (wirausaha memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan dan bisnisnya).
Walaupun demikian ada tantangan atau kesulitan untuk mengembangkan usaha sukses khusus secara lokal di Flores (Kabupaten Ende, Ngada dan Nagekeo) antara lain: kurangnya kelompok yang terorganisir dengan solid, kurangnya standar hadiah bagi yang wiraushawan sukses, kurangnya industri manufaktur (pabrik), metode pertanian tradisional hanya untuk makan minum setiap hari belum berorientasi bisnis, kurangnya fasilitas irigasi, masih mengutamakan simbol kekayaan (belis, pesta, darurat), kurangnya ketrampilan menajemen, sulit akses ke pasar, kurangnya ketrampilan jaringan, kurangnya keterampilan manajemen bisnis dan kurangnya modal.
Untuk mengatasi kesulitan atau tantangan agar kita segera memulai usaha atau mengembangkan usaha kearah yang lebih sukses yaitu mencari peluang usaha dengan cara: membaca artikel usaha di majalah atau surat kabar, mengikuti kursus atau lokakarya tentang usaha, membaca biografi atau kisah sukses para pengusaha pilihan, ngobrol atau observasi dengan pelaku usaha (belajar kesuksesan dan kegagalan), penelitian sederhana, mengenali pribadi anda sebagai wiraushawan baru (memahami karakter pribadi, memahami motivasi diri, memahami bakat dan kemampuan diri serta memahami pengalaman hidup pribadi), melakukan penentuan jenis usaha secara cermat (lihat karakter usaha yang akan dimasuki, lihat apakah anda menyukai bisnis dimaksud, lihat kemampuan apakah anda mampu menjalan usaha dimaksud) dan mengusai aspek teknis dalam membuka usaha (permodalan dan pengelolaan keuangan, memiliki mentor sebagai penasihat atau konsultan usaha).
Selamat mencoba, semoga anda mampu menjadi wirausahawan muda, dengan demikian bisa membantu membangkitkan jiwa wirausaha orang lain atau anggota koperasi kredit.

Mari Mencoba Untuk Selalu IKHLAS: Download Qu'an Digital

Mari Mencoba Untuk Selalu IKHLAS: Download Qu'an Digital

Download Qu'an Digital

kalau sampai membawa Al-Qur'an kemana-mana tas terasa berat tapi, hati selalu ingin sekali membaca Al-Quran. Inilah solusinya, memakai Al-Qu'an Digital yang anda bisa instal di komputer atau pun di HP, I-Pad dan lain sebagainya.

Islam Dan Tekhnologi

Penciptaan Komputer Analog di Era Keemasan Islam

Ketika peradaban Islam menggengam dunia, para insinyur Muslim ternyata sudah menguasai teknologi komputer. Yang pasti teknologi yang dikembangkan para saintis di zaman itu bukan komputer digital, melainkan komputer analog.  Istilah komputer analog, menurut Wikipedia, digunakan untuk menggambarkan alat penghitung yang bekerja pada level analog – lawan (dual) dari level digital.


Komputer analog pun kerap didefinisikan sebagai komputer yang mengolah data berdasarkan sinyal yang bersifat kualitatif, atau sinyal analog, untuk mengukur variabel-variabel seperti voltase, kecepatan suara, resistansi udara, suhu, pengukuran gempa dan lain-lain. Komputer ini biasanya digunakan untuk mempresentasikan suatu keadaan, seperti untuk termometer, radar, kekuatan cahaya dan lain-lain.

Cikal-bakal penggunaan teknologi komputer analog telah mulai berkembang jauh sebelum Islam datang. Menurut para ahli, Antikythera Mechanism merupakan komputer analog pertama yang digunakan peradaban manusia. Alat yang dikembangkan peradaban Yunani  sejak 100 tahun SM itu, tak hanya digunakan untuk memprediksi pergerakan matahari dan bulan, tetapi digunakan juga untuk merencanakan Olimpiade.

Dengan menggunakan teknologi pemindai tiga dimensi, para ahli menemukan fakta bahwa alat yang terdiri cakra angka terbuat dari kuningan dan roda penggerak itu juga dipakai untuk menentukan tanggal Olimpiade.  Pada salah satu roda penggerak alat itu tergores  kata-kata Isthmia, Olympia, Nemea dan Pythia --  bagian dari pertandingan pendahuluan pada kompetisi Panhellic.

Pada era kekhalifahan,  teknologi komputer analog dikuasai dan dikembangkan para insinyur Muslim. Sederet peralatan yang menggunakan prinsip komputer analog telah ditemukan para ilmuwan Islam. Alat-alat  itu, umumnya  digunakan untuk beragam kegiatan ilmiah. Di zaman keemasannya, para astronom Muslim berhasil menemukan beragam jenis astrolabe.

Peralatan astronomi itu digunakan untuk menjawab 1001 permasalahan yang berhubungan dengan astronomi, astrologi, horoskop, navigasi, survei, penentuan waktu, arah kiblat dan jadwal shalat.  Menurut D De S Price (1984) dalam bukunya bertajuk "A History of Calculating Machines", Abu Raihan Al-Biruni merupakan ilmuwan pertama yang menemukan alat astrolabe mekanik pertama untuk menentukan kalender bulan-matahari.

Astrolabe yang menggunakan roda gigi itu ditemukan Al-Biruni pada tahun 1000 M. Tak lama kemudian,  Al-Biruni pun menemukan peralatan astronomi yang menggunakan prinsip komputer analog yang dikenal sebagai Planisphere – sebuah astrolabe peta bintang. Pada tahun 1015, komputer analog lainnya ditemukan ilmuwan Muslim di Spanyol Islam bernama Abu Ishaq Ibrahim Al-Zarqali.

Arzachel,  demikian  orang Barat biasa menyebut Al-Zarqali, berhasil menemukan Equatorium – alat penghitung bintang. Peralatan komputer analog lainnya yang dikembangkan A-Zarqali   bernama  Saphaea. Inilah astrolabe pertama universal latitude-independent. Astrolabe itu tak tergantung pada garis lintang pengamatnya dan bisa digunakan di manapun di seluruh dunia.

Dua abad kemudian, insinyur Muslim terkemuka bernama Al-Jazari mampu menciptakan “jam istana” (castle clock) – sebuah jam astronomi. Jam yang ditemukan tahun 1206 itu diyakini sebagai komputer analog pertama yang bisa diprogram.  Jam astronomi buatan Al-Jazari itu mampu menampilkan zodiak, orbit matahari dan bulan serta bentuk-bentuk bulan sabit.

Peralatan komputer analog lainnya berupa astrolab juga ditemukan Abi Bakar Isfahan pada tahun 1235 M. Peralatan astronomi yang diciptakan astronom dari Isfahan, Iran itu berupa  komputer kalender mekanik.  Ilmuwan Muslim lainnya bernama Al-Sijzi juga tercatat berhasil menemukan  peralatan astronomi yang menggunakan prinsip kerja komputer analog. Alatnya bernama Zuraqi – sebuah astrolabe heliosentris.

Ibnu Samh – astronom terkemuka di abad ke-11 M – juga dicacat dalam sejarah sains islam sebagai salah seorang penemu peralatan komputer analog berupa astrolabe mekanik. Seabad kemudian, ilmuwan Muslim serbabisa legendaris  bernama Sharaf Al-Din Al-Tusi menciptakan astolabe linear.

Pada abad ke-15 M, penemuan peralatan yang menggunakan prinsip kerja komputer analog  di dunia Islam terbilang makin canggih. Ilmuwan Islam bernama Al-Kashi sukses menciptakan Plate of Conjunctions  -- sebuah alat hitung untuk menentukan waktu dan hari terjadinya konjungsi planet-planet.

Selain itu, Al-Kashi pun  juga menemukan komputer planet: The Plate of Zones. Yakni sebuah komputer planet mekanik yang secara nyata mampu memecahkan sederet masalah terkait planet. Alat yang diciptakan pada abad ke-15 M ini juga dapat memprediksi posisi garis bujur Matahari dan Bulan secara tepat.  Tak cuma itu, peralatan astronomi ini juga mampu menentukan orbit planet-planet, garis lintang Matahari, Bulan dan planet-planet serta orbit Matahari.

Semua penemuan itu membuktikan bahwa peradaban Islam menguasai teknologi di era kejayaannya. Padahal, pada masa itu masyarakat Barat berada dalam keterbelakangan dan kebodohan. Tak dapat dipungkiri lagi jika sains dan teknologi merupakan kontribusi paling monumental yang diberikan peradaban Islam kepada dunia modern.

Berkat sains yang berkembang di dunia Islam, peradaban Barat pun bisa keluar dari cengkraman kebodohan. Berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi di dunia Islam telah membuat para pemikir Barat berdecak kagum. “Pencapaian terpenting di abad pertengahan adalah terciptanya semangat eksperimental yang dikembangkan peradaban Muslim,” tutur Bapak  Sejarah Sains, George Sarton dalam bukunya The Introduction to the History of Science.

Oliver Joseph Lodge  dalam the Pioneers of Science juga mengakui kehebatan peradaban Islam di masa keemasan.  Menurut dia,  peradaban Islam yang diwakili masyarakat Arab telah berhasil menghubungkan secara efektif antara sains yang baru dengan ilmu pengetahuan lama. “Zaman kegelapan terjadi karena terjadinya jurang kesenjangan dalam sejarah sains Eropa. Sekitar seribu tahun tak ada aktivitas sains, kecuali di peradaban Islam,” cetus Lodge.

Muhammad Iqbal dalam The Reconstruction of Religious Thought in Islam menyatakan bahwa peradaban Islam yang berkembang di Arab berhasil mendorong berkembangnya sains dengan begitu pesat di saat Barat dikungkung kebodohan. Pada masa itu, umat Islam telah memperkenalkan metoda eksperimental, observasi dan pemikiran.